Jumat, 24 Mei 2013

Berobsesi Menembus Pasar Tas di jakarta



Vidia Chairunnisa sukses menjadi pengusaha tas bermerek Gembool. Sukses yang diraihnya tidak menghentikan keinginannnya untuk membesarkan usaha di bidang pembuatan tas. Ia berharap suatu saat tasnya bisa merambah pasar Jakarta.


SUKSES berbisnis tas tidak membuat Vidia Chairunnisa berhenti melakukan ekspansi usaha. Ibu satu anak ini masih saja menyiapkan sejumlah rencana ekspansi bisnis demi membesarkan usahanya. Beberapa rencana bisnis yang sudah disiapkan adalah meluncurkan dua merek baru untuk produk tasnya Rencana ini telah digadang-gadang sejak lama. "Mereknya Viar dan Zora," ujar Vidia.

Tidak lagi fokus ke tas remaja, merek baru tersebut akan menyasar kalangan menengah atas. Untuk merek Zora, konsep tasnya dibuat lebih mewah untuk keperluan pesta. Sementara merek Viar akan dibuat bernuansa etnik, seperti motif batik dari berbagai daerah. "Rencana dan konsep pembuatan tas itu sudah terpikir dan mudah-mudahan tahun ini bisa jalan," ungkapnya.

Sebelumnya, Vidia juga telah mendiversifikasikan produknya dengan mempro-duksi dompet. Hal itu dilakukannya dalam setahun terakhir. Namun, Vidia melihal core bisnisnya tetap di bidang pembuatan tas. "Makanya saya terus berencana membesarkan usaha tas saya," ujarnya.

Bagi Vidia, dompet sekedar pelengkap bisnis tasnya Kendati pelengkap, sebelum memproduksi dompet, ia tetap melakukan riset pasar. "Banyak orang yang membeli tas juga sekalian membeli dompet," ujarnya Selain dompet, ia juga berencana memproduksi aksesori-aksesori fesyen bagi kebutuhan kalangan remaja. "Tapi sekarang saya masih fokus membesarkan usaha pembuatan tas ini dulu," ujarnya.

Menurut Vidia, potensi pasar tas di Indonesia sangat besar. Ia merasa baru mengambil sedikit di pangsa pasar yang ada Meh karena itu, Vidia terobsesi untuk terus memperbesar penjualan lasnya Untuk itu, dalam waktu dekat, ia berencana membuka toko ritel di Jakarta dan

Lombok. Kedua wilayah itu sebagai pasar yang potensial dan menarik untuk digarap. "Jakartaselalu menjadi kii.iai fesyen terutama tas," ucapnya Vidia merasa belum begitu maksimal menggarap pasar Jakarta Selama Ini produk tasnya lebih banyak dipasarkan ke daerah. Alhasil, dia ingin produknya juga bisa merambah pasar Jakarta

Sejauh ini,menurut pengamatannya, pasar tas di .lakai ia masih dikuasai oleh produk tas buatan luar negeri. Baginya, menaklukkan pasar tas di Jakarta adalah sebuah ambisi besar. "Apabila berhasil menembus Jakarta berarti jerih payah saya terbayar lunas," ungkap dia

Kendati bisnis berkembang, Vidia belum berenca- na menambah karyawan yang saat ini sebanyak 25 orang. Dengan jumlah karyawan sebanyak itu, ia dapat memproduksi 1.300 tas per bulan. Untuk rekrutmen karyawan ini Vidia cenderung selektif. Calon karyawan harus melalui sejumlah tes, seperti tes psikologi. Ini demi menjaring karyawan yang benar-benar memiliki kompetensi.

Vidia mengklaim menggunakan pendekatan secara kekeluargaan terhadap para karyawannya. Apabila ada karyawannya yang sedang bermasalah, ia tak segan-segan mencarikan jalan keluar secara musyawarah. Berkat sistem kekeluargaan itu, karyawannya selalu giat bekerja "Sejauh ini belum ada yang mengecewakan," ujarnya.

Sumber: Harian Kontan
Fahriyadi

  distro2 620x90


Tidak ada komentar:

Posting Komentar